JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit ketersediaan lahan di pusat kota Jakarta berdampak pada kelangkaan hunian (apartemen) berharga murah. Kalaupun ada, harganya sudah sangat membubung.
Di belahan timur Jakarta, seperti kawasan Pramuka dan Rawamangun, yang awalnya kurang dilirik pengembang, kini harganya melonjak tinggi. Harga pasar aktual sudah mencapai posisi Rp 10 juta-Rp 15 juta per meter persegi. Padahal, tiga tahun lalu masih berada di sekitar Rp 7 juta/m2.
Buntutnya mudah ditebak. Para pengembang apartemen murah pun berpaling pada pasar apartemen menengah seharga di atas Rp 300 juta per unit di kawasan itu.
PT Duta Paramindo Sejahtera, afiliasi usaha properti Grup Djarum, misalnya. Pengembang ini sampai harus membatasi kuantitas unit-unit murah The Green Pramuka City yang dikembangkannya sejak 2011 silam. Dari 5600 unit yang dipasarkan dalam 5 menara dari 17 menara yang direncanakan, tipe 21 hanya sebanyak 375 unit. Selebihnya adalah tipe 33 dengan harga jual Rp 399 juta.
Sales and Marketing Division Head The Green Pramuka City CY Andreas mengatakan, meskipun harga jual mengalami peningkatan, namun tingkat penjualan apartemen ini nyaris sempurna. Menara 1-4 apartemen itu kini terjual habis.
"Karena profil pembeli apartemen adalah mereka yang tidak sensitif terhadap harga. Bahkan, ada yang repeat order," ujar Andreas.
Adapun konsumen yang memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) hanya 50 persen. Sebagian lainnya justru membayar dengan tunai keras dan tunai bertahap kepada pengembang.
Sumber
http://properti.kompas.com/index.php/read/2013/04/26/16043213/Bertebaran....Apartemen.Murah.di.Pinggiran.Jakarta.
Title: Bertebaran... Apartemen Murah di Pinggiran Jakarta!
Posted by:
Published :2013-05-04T07:54:00+07:00
Bertebaran... Apartemen Murah di Pinggiran Jakarta!
Posted by:
Published :2013-05-04T07:54:00+07:00
Bertebaran... Apartemen Murah di Pinggiran Jakarta!