C.Y. Andreas, Marketing Manager The Green Pramuka tengah menjelaskan tentang proyek terbaru The Green Pramuka kepada calon pembeli.
C.Y. Andreas, Marketing Manager The Green Pramuka tengah menjelaskan tentang proyek terbaru The Green Pramuka kepada calon pembeli. (Feriawan Hidayat/Beritasatu.com)
Jakarta - PT Duta Paramindo Sejahtera (DPS) menargetkan 17 menara apartemen Green Pramuka City (GPC) terjual habis dalam tiga tahun. Saat ini, dari 13.500 unit sebanyak 60 persen atau 7.000 unit sudah terjual.

"Dalam kurun waktu 3 tahun, kami targetkansold out (terjual habis)," kata Manajer Pemasaran Green Pramuka City, Andreas C.Y, di Jakarta, Kamis (23/4).

Apartemen Green Pramuka, tambah Andreas, menyasar kelas menengah. Meski di sekitar kawasan Pramuka tumbuh apartemen berharga tinggi, Green Pramuka tetap menyasar kelas menengah. Kelas ini dinilai membeli apartemen untuk ditinggali.

Terdapat beberapa tipe yang ditawarkan. Yakni tipe 21 atau tipe studio dan tipe 33 atau tipe dua kamar tidur. "Tipe 33 dibagi dua jenis, yaitu tipe 33 standar dan tipe 33 hook yang memiliki dua view yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen," ujar dia.

Harga yang ditawarkan untuk tipe dua kamar tidur, mulai Rp 200 jutaan per unit, pada saat peluncuran. Kini, harga tersebut naik hingga 200 persen, dimana harga tipe studio menjadi Rp 350 juta, sedangkan tipe dua kamar tidur menjadi Rp 500 juta per unit.

Andreas mengakui, pembeli kebanyakan adalah konsumen yang membeli untuk ditinggali. Di samping berlokasi strategis, mereka terdorong membeli karena faktor harga yang terjangkau dan bisa diangsur.

"Peminat kebanyakan warga Jakarta. Namun, ada juga yang berasal dari Bekasi, Bandung dan Surabaya," kata dia.

Sumber :
http://www.beritasatu.com/properti/268246-green-pramuka-city-sasar-segmen-menengah.html